Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Dayeuluhur: Tempat Kelahiranku


Dayeuhluhur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

Dayeuhluhur adalah salah satu kecamatan yang ada di Cilacap yang mengamalkan budaya Sunda. Sampai sekarang belum didapat keterangan yang pasti sejak kapan Kec. Dayeuhluhur ini didominasi oleh masyarakat Sunda. Kuatnya tradisi Sunda di Kecamata Dayeuluhur ditandai dengan bahasa daerah yang digunakan sehari-hari yatu bahasa Sunda dan karena seringnya interakasi dengan warga yang ada di Jawa Barat. Untuk masalah interaksi dengan daerah di luar Dayeuhluhur, warga kebanyakan berinteraksi dengan warga Jawa Barat, hal ini dikarenakan masalah ekonomi. Warga Dayeuhluhur memiliki ketergantungan terhadap Kota Banjar
dalam masalah pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Sebagai contoh, apabila warga menjual hasil bumi seperti padi, kelapa, pisang, buah-buahan, dll. 95% akan dijual ke Jawa Barat. Hal ini dipermudah dengan dekatnya akses dari Dayeuhluhur ke Kota Banjar yang cukup ditempuh 15 menit (dari Panulisan) dibandingkan jarak Dayeuhluhur ke Majenang yang bisa memakan waktu sekitar 1 jam.

Desa/kelurahan:
   1. Bingkeng
   2. Bolang
   3. Cijeruk
   4. Cilumping
   5. Ciwalen
   6. Datar
   7. Dayeuhluhur
   8. Hanum
   9. Kutaagung
  10. Matenggeng
  11. Panulisan
  12. Panulisan Barat
  13. Panulisan Timur
  14. Sumpinghayu [wikipedia]

Masyarakat Dayeuhluhur mayoritas beragama Islam, bahkan saya belum menjumpai non-muslim selama tinggal di sana, jadi boleh dikatakan 100% masyarakatnya beragama Islam. Lembaga-lembaga pendidikan agama non-formal banyak berdiri di kecamatan ini, misalkan Ponpes Syiarul Huda di Dayeuhluhur, Ponpes di Singaraja, di Hanum, dan lain-lain.

Alhamdulillah, saya tinggal di desa Datar, sebuah desa di kecamatan Dayeuhluhur dengan letak paing utara, berbatasan dengan Palugon, Desa Wanareja. Masyarakat di Desa Datar mayoritas bekerja sebagai petani, walaupun ada juga yang bekerja sebagai pedagang, tukang kayu, tukang bengkel, penyadap pohon aren dan pinus, dan masih banyak lagi.

Sayang, dengan iklim kapitalisme dan sekularisme yang kental serta serbuan peradaban, sedikit demi sedikit sikap ketimuran dan Islami mulai terkikis dari jiwa generasi muda desa saya, termasuk juga Daeyuhluhur. Oleh karena itu, harus ada upaya membangkitkan masyarakat dengan kebangkitan yang benar dan hakiki, yaitu kebangkitan dengan Islam, semoga blog ini menjadi saah satu wasilahnya. Amiin [admin blog: ojon/085294410524]

Posting Komentar untuk "Dayeuluhur: Tempat Kelahiranku"