Amalan-Amalan Pada Bulan Dzulhijjah
Khutbah Pertama (Tulisan arab disensor ^_^ )**
Jamaah Jumat rahimakumullah
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada Nabi Agung Muhammad Saw.
Marilah kita
tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah swt. Karena hanya dengan iman dan
taqwa yang sesungguhnyalah kita dapat meraih kebahagian di dunia dan akhirat.
Jamaah jumat
rahimakumullah
Tanpa terasa
kita telah menginjak pada bulan Dzulhijjah 1433H, tepatnya tanggal 3
Dzulhijjah. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, akan kami paparkan beberapa
amalan yang berkaitan erat dengan bulan dzulhijjah ini.
· Haji
Haji merupakan ibadah yang dibebankan kepada mereka
yang mampu, terutama dalam segi fisik dan material. Selain menyediakan biaya
yang sangat besar dan membutuhkan fisik yang prima, kondisi ruhiyah juga harus
terjaga selama ibadah ini ditunaikan. Maka, sebanding dengan beratnya kombinasi
dari ibadah qalbiyah, ibadah badaniyah, dan ibadah maliyah ini, Allah telah
menyediakan balasan yang luar biasa pula:
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Haji yang mabrur, tidak ada balasannya
kecuali surga. (HR. Bukhari dan Muslim)
Lalu bagaimana dengan kita yang di bulan Dzulhijjah 1430 H ini belum mampu
menunaikan haji? Masih ada banyak kesempatan amal untuk kita kerjakan.
Jamaah jumat
rahimakumullah
Ibadah yang dapat
kita lakukan antara lain:
· Memperbanyak ibadah dan
amal shalih di sepuluh hari pertama Dzulhijjah
Ibadah itu bisa berupa memperbanyak shadaqah, berdzikir, tilawah, sholawat
dan amal shalih lainnya.
Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ فِيهِ أَفْضَلُ مِنْ عَشَرِ ذِي الْحِجَّةِ،
قِيلَ: وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ قَالَ :« وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ
بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ
“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih disukai oleh Allah Azza wa
Jalla dari pada hari-hari ini, yakni hari pertama hingga kesepuluh Dzulhijjah.”
Para shahabat pun bertanya, “Ya Rasulullah, meskipun dibandingkan dengan
berjihad fi sabilillah?” Beliau menjawab, “Memang, meskipun dibandingkan dengan
berjihad fi sabilillah, kecuali seorang yang pergi membawa nyawa dan hartanya,
kemudian tidak satu pun diantara keduanya itu yang kembali (mati syahid).” (HR. Jamaah
kecuali Muslim dan Nasai)
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ وَلاَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ
الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ
التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
Tidak ada hari-ahri yang dianggap lebih agung oleh Allah SWT dan lebih
disukai untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana hari pertama hingga
kesepuluh Dzulhijjah ini. Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan
tahlil, takbir, dan tahmid. (HR. Ahmad)
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِى الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk digunakan beribadah
sebagaimana halnya hari-hari sepuluh Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya
sama dengan berpuasa selama satu tahun dan shalat pada malam harinya sama
nilainya dengan mengerjakan shalat pada malam lailatul qadar. (HR. Tirmidzi,
Ibnu Majah, dan Baihaqi)
· Puasa Arafah
Jamaah jumat rahimakumullah,
Puasa ini disunnahkan bagi kita yang tidak sedang mengerjakan haji. Adapun
bagi mereka para jamaah haji, mereka tidak diperbolehkan berpuasa. Saat itu
mereka harus wukuf di Arafah. Dengan demikian, keutamaan hari Arafah bisa
dinikmati oleh orang yang sedang berhaji maupun yang tidak sedang berhaji.
Keutamaan puasa Arafah ini diriwayatkan oleh Abu Qatadah r.a. :
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ
الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ »
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab,
“Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
Subhaanallah, luar biasa. Mendengar keutamaan puasa Arafah ini, pantaslah
bila pada hari Arafah itu banyak orang yang dibebaskan Allah SWT dari siksa
neraka.
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ
النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Tidak ada satu hari yang pada hari itu Allah membebaskan para hamba dari
api neraka yang lebih banyak dibandingkan hari Arafah. (HR. Muslim)
· Shalat Idul Adha
Jamaah jumat rahimakumullah
Amal khusus di bulan Dzulhijjah berikutnya adalah Shalat Idul Adha. Jumhur
ulama’ menjelaskan bahwa hukumnya sunnah muakkad, dan ada beberapa ulama’ yang
berpendapat hukumnya wajib. Jika pada shalat idul fitri disunnahkan makan
terlebih dahulu sebelum berangkat shalat, maka shalat idul adha adalah
kebalikannya: disunnahkan makan setelah shalat id.
Hanya saja memang
ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian kita bersama, diantaranya adalah
mengenai waktu dari puasa arofah dan idhul adha. Perlu dipahami, bahwa
penentuan tanggal 10 Zulhijjah adalah berdasarkan ru`yat yang dilakukan oleh
Amir (penguasa) Makkah, sesuai hadits Nabi SAW dari sahabat Husain bin Harits
Al Jadali r.a, dia berkata, "Amir (penguasa) Makkah berkhutbah
kemudian dia berkata,"Rasulullah telah berpesan kepada kita agar kita
menjalankan manasik haji berdasarkan rukyat. Lalu jika kita tidak melihat
hilal, dan ada dua orang saksi yang adil yang menyaksikannya, maka kita akan
menjalankan manasik haji berdasarkan kesaksian keduanya." (HR Abu
Dawud, hadits no 2339. Jadi, penetapan 10 Dzulhijjah tidak menurut hisab yang
bersifat lokal (Indonesia saja misalnya), tetapi mengikuti ketentuan dari
Makkah. Patokannya, adalah waktu para jamaah haji melakukan wukuf di Padang
Arafah (9 Dzulhijjah), maka keesokan harinya berarti 10 Dzulhijjah bagi kaum
muslimin di seluruh dunia.
· Berqurban
Jamaah jumat
rahimakumullah
Amal lainnya yang sangat istimewa dan khusus di bulan Dzulhijjah ini adalah
qurban. Qurban hukumnya sunnah, tidak wajib. Imam Malik, Asy Syafi’i, Abu
Yusuf, Ishak bin Rahawaih, Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm dan lainnya berkata, ”Qurban
itu hukumnya sunnah bagi orang yang mampu (kaya), bukan wajib, baik orang itu
berada di kampung halamannya (muqim), dalam perjalanan (musafir), maupun dalam
mengerjakan haji.”.
Ukuran “mampu” berqurban, hakikatnya sama dengan ukuran kemampuan shadaqah,
yaitu mempunyai kelebihan harta (uang) setelah terpenuhinya kebutuhan pokok (al
hajat al asasiyah) –yaitu sandang, pangan, dan papan– dan kebutuhan
penyempurna (al hajat al kamaliyah) yang lazim bagi seseorang. Jika
seseorang masih membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut,
maka dia terbebas dari menjalankan sunnah qurban.
Dasarnya adalah
firman Allah swt:
Maka dirikan (kerjakan) shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah.” (TQS Al
Kautsar : 2).
أُمِرْتُ بِالنَّحْرِ وَهُوَ سُنَّةٌ لَكُمْ
“Aku diperintahkan (diwajibkan) untuk
menyembelih qurban, sedang qurban itu bagi kamu adalah sunnah.”(HR.At-Tirmidzi)
Qurban memiliki
banyak keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits hadits:
مَا عَمِلَ آدَمِىٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ
إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا
وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ
قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada Hari Raya Kurban yang lebih
dicintai oleh Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan kurban itu
kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu, dan
kuku kukunya. Sesungguhnya sebelum darah kurban itu mengalir ke tanah,
pahalanya telah diterima Allah. Maka tenangkanlah jiwa dengan berkurban. (HR. Tirmidzi)
Demikianlah amal-amal khusus selama bulan Dzulhijjah. Apapun ibadah yang
kita pilih, niatnya haruslah ikhlas lillahi ta’ala, yang lahir dari
ketaqwaan yang mendalam dalam dada kita. Misalnya berqurban, kita berqurban bukan karena riya` agar dipuji-puji sebagai orang kaya, orang dermawan, atau
politisi yang peduli rakyat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang sampai kepada
Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita. Allah SWT
berfirman:
“Daging-daging unta dan darahnya itu
sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan daripada
kamulah yang mencapainya.” (TQS Al Hajj : 37 )
Khutbah ke-2
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ
لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى سَيِّدِنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى سَيِّدِنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
أَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اَْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ دَوْلَةَ الْخِلاَفَةِ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ تُعِزُّ بِهَا اْلإِسْلاَمَ وَاَهْلَهُ وَتُذِلُّ بِهَا الْكُفْرَ وَاَهْلَهُ، وَ اجْعَلْناَ مِنَ الْعَامِلِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ ِلإِقَامَتِهَا
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ دَوْلَةَ الْخِلاَفَةِ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ تُعِزُّ بِهَا اْلإِسْلاَمَ وَاَهْلَهُ وَتُذِلُّ بِهَا الْكُفْرَ وَاَهْلَهُ، وَ اجْعَلْناَ مِنَ الْعَامِلِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ ِلإِقَامَتِهَا
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ
لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ..
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ..
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
** Disampaikan pada
Khutbah Jumat (19 Oktober 2012), Korem TNI Diponegoro – Wijayakusuma, Sokaraja, Purwokerto
** Bahan dari
berbagai sumber web & artikel.
Posting Komentar untuk "Amalan-Amalan Pada Bulan Dzulhijjah"