Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Amalan-Amalan yang Membawa ke Surga

Amalan-Amalan yang Membawa ke Surga
Beriman bahwa surga adalah hak, yang disediakan hanya bagi orang-orang yang beriman, dan diharamkan atas orang-orang kafir selamanya, merupakan bagian dari keimanan kepada hari akhir. Siapa saja yang mengingkari surga, neraka,kebangkitan, atau hisab termasuk orang kafir, karena terdapat nash-nash yang qoth’i tsubut (pasti sumbernya) dan qoth’i dalalah (pasti maknanya) yang telah menjelaskan semua itu. Allah Swt telah berfirman: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” [TQS. Ali Imran: 13]

Kebaikan-kebaikan yang diperintahkan Allah agar kita berlomba-lomba dan bersegera melaksanakannya banyak sekali, diantaranya:

A.  Seluruh Fardhu A’in
Seperti shalat wajib, zakat wajib, shaum Ramadhan, haji, memahami perkara yang diwajibkan bagi manusia dalam hidupnya, jihad untuk mempertahankan diri, jihad yang diperintahkan oleh khalifah, melakukan baiat tha’at, memberi nafkah yang diwajibkan dan berusaha mencarinya, menjalin silaturahmi kepada kerabat, bergabung dalam jama’ah kaum Muslim, dll.

B.  Seluruh Fardhu Kifayah
Seperti halnya mewujudkan jamaah/organisasi yang menyerukan Islam dan melaksanakan amar ma’ruf nahyi munkar, termasuk jihad yang diperintahkan, mencari ilmu, baiat in’iqad, berjaga-jaga di benteng pertahanan, dll. Kewajiban-kewajiban ini, baik fardhu a’in ataupun fardhu kifayah, adalah ibadah yang paling utama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Seorang hamba tidak akan meraih ridha Allah kecuali dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut.
Dalilnya adalah hadits dari Abu Umamah, Rasulullah saw bersabda: “sesungguhnya Allah berfirman, “Siapa saja yang menghinakan kekasih-Ku berarti ia telah terang-terangan memusuhi-Ku. Wahai anak adam, engkau tidak akan memperoleh apa yang ada di sisi-Ku kecuali dengan melaksanakan apa yang Aku wajibkan kepadamu...” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabir)

C.  Segala Ibadah yang Disunahkan.
Jika seorang hamba telah melaksanakan kewajiban-kewajiban, lalu diikuti dengan ibadah sunah, maka Allah akan mendekat dan akan mencintainya.

Sebagaimana kelanjutan hadits Abu Umamah di atas:
“...hamba-Ku yang terus-menerus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan ibadah sunah, maka pasti Aku akan mencintainya. Maka (jika Aku telah mencintainya) Aku akan menjadi hatinya yang ia berpikir dengannya; Aku akan menjadi lisannya yang ia berbicara dengannya; dan Aku akan menjadi matanya yang ia melihat dengannya. Jika ia berdoa kepada-Ku; maka pasti Aku akan mengabulkannya. Jika ia meminta kepada-Ku, maka pasti Aku akan memberinya. Jika ia meminta pertolongan kepada-Ku; maka pasti Aku akan menolongnya. Ibadah hambaku yang paling Aku cintai adalah memberi nasihat” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabir)

Di antara ibadah-ibadah yang disunahkan adalah:
1. Wudhu untuk setiap kali shalat serta menggosok gigi setiap kali berwudhu.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Jika tidak khawatir memberatkan umatku, maka pasti aku akan memerintahkan mereka berwudhu untuk setiap shalat dan menggosok gigi setiap kali berwudhu” (HR Ahmad dengan isnad hasan)

2. Shalat 2 rakaat setelah wudhu
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda kepada Bilal: “Wahai Bilal, beritahukanlah kepada amal yang paling engkau harapkan di dalam Islam, karena aku telah mendengar ketukan kedua terompahmu di surga. Bilal berkata, “Aku tidak mengamalkan suatu amal yang paling aku harapkan selain senantiasa shalat setiap kali selesai bersuci baik siang atau malam, selama shalat diwajibkan kepadaku” (Mutafaq ‘Alaih)

3. Adzan, berdiri di barisan pertama dan bergegas untuk shalat
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Andaikan manusia mengetahui keutamaan adzan dan barisan pertama (dalam sholat), kemudian mereka tidak bisa melakukan keduanya kecuali harus mengikuti undian terlebih dahulu, maka pasti mereka akan mengikuti undian. Andaikan mereka mengetahui keutamaan bergegas untuk shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba menggapainya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan shalat ‘Isya dan Shubuh, niscaya mereka akan menunaikannya meski harus berjalan dengan merangkak” (Mutafaq ‘Alaih)

4. Menjawab adzan
Diriwayatkan oleh al-Hudri, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Jika kamu mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkannya” (Mutafaq ‘Alaih)

5. Berdoa di antara adzan dan iqamat
Rasulullah saw bersabda: “Doa di antara adzan iqamat itu tidak ditolak” (HR Abu dawud, at-Tirmidzi, an-Nasai, Ibn Huzaimah dan Ibnu Hibban)

6. Membangun masjid
Dari Utsman ra, aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membangun masjid karena mencari ridha Allah, maka Allah akan membangun rumah untuknya di surga” (Mutafaq ‘Alaih)

7. Berjalan ke masjid untuk shalat
Dari Abu Musa ra, ia berkata; sesungguhnya rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling besar pahalanya dalam shalat adalah orang yang paling jauh jalannya (ke tempat shalat). Dan orang yang menunggu shalat hingga ia shalat bersama imam adalah lebih besar pahalanya daripada orang yang shalat (sendirian) kemudian tidur” (Mutafaq ‘Alaih)

8. Shalat nafilah (sunah) di rumah
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata; sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Jadikanlah sebagian dari shalat kalian di rumah-rumah kalian, dan janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai kuburan” (Mutafaq ‘Alaih)

9. Qiyamullail (shalat malam)
Firman Allah swt: “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.” (TQS. Adz-Dzariyat: 17)

10. Mandi pada hari Jumat
Dari Ibnu Umar ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian mendatangi Jumat, maka hendaklah ia mandi” (Mutafaq ‘Alaih)

11. Shadaqoh sunah
Berdasarkan hadits dengan isnad shahih dari Jabir dan Abi Ya’la yang dishahihkan al-Hakim dan disetujui adz-Dzahabi, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah saw bersabda kepada Ka’ab bin Ujrah: “Wahai Ka’ab bin Ujrah, shalat adalah pendekatan kepada Allah, puasa adalah perisai, dan shadaqah akan menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan air...”

12. Memberi pinjaman (al-qordlu)
Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah saw bersabda: “Seorang muslim yang memberikan pinjaman dua kali kepada muslim yang lain, sama dengan bershadaqah satu kali” (HR Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi)

13. Penangguhan pembayaran hutang untuk orang yang lapang, dan membebaskan dari orang yang kesulitan
Dari Huzaifah, yang disepakati Bukhari dan Muslim, ia berkata; aku mendengar rasulullah saw bersabda: “sesungguhnya ada seorang dari umat sebelum kalian didatangi malaikat untuk dicabut nyawanya. Maka malaikat berkata, “Apakah engkau pernah melakukan kebaikan?” Orang itu berkata, “Aku tidak tahu.” Malaikat berkata, “Berfikirlah engkau!” Kemudian ia berkata, “Aku tidak mengetahui sedikit pun perbuatan baik yang pernah aku lakukan. Hanya saja aku dulu pernah bertransaksi dengan seseorang di dunia, kemudian aku menangguhkan (pembayaran hutang) dari orang yang mempunyai kelapangan dan membebaskan dari orang yang kesulitan.” Rasul saw bersabda: “ Akhirnya Allah memasukkannya ke surga.”
Abu Mas’ud berkata, “Aku mendengar beliau saw mengatakan hal itu.”

14. Memberi makanan
Dari Abdullah bin Amru, ada seorang lelaki bertanya kepada Rasul saw, “Islam yang manakah yang paling baik?” Rasul saw bersabda: “Memberikan makanan, mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak engkau kenal” (Mutafaq ‘alaih)
      
15. Memberi minum kepada setiap yang bernyawa
Dari Abu Hurairah, bahwa rasulullah saw bersabda: “Dulu ada seorang lelaki berjalan di jalanan yang sangat panas, kemudian ia menemukan sumur. Ia pun turun ke dalamnya untuk minum, lalu keluar. Tiba-tiba ada seekor anjing yang menjulurkan lidah dan menelan liurnya, karena kehausan. Orang itu berkata, “Anjing ini telah kehausan seperti aku.” Kemudian ia turun ke sumur dan mengisi sepatunya dengan air, lalu ia gigit hingga naik ke atas sumur dan memberikan minum kepada anjing itu. Maka Allah pun bersyukur kepada orang tersebut dan mengampuninya. Para sahabat berkata, “Apakah pada hewan ada pahala bagi kita?” Rasulullah saw. bersabda, “Berbuat baik pada setiap hewan yang hidup terdapat pahala.” (Mutafaq 'Alaih)

16. Shaum sunah
Dari Abû Umamah, ia berkata; aku berkata: Wahai Rasulullah saw., perintahkanlah kepadaku suatu amal. Rasulullah saw. bersabda, “Shaumlah engkau, karena shaum itu tidak ada bandingannya.” Aku berkata lagi, “Wahai Rasulullah saw.,perintahkanlah kepadaku satu amal yang lainnya!” Rasulullah saw. bersabda, “Shaumlah engkau, karena shaum tidak ada bandingannya.” Aku berkata lagi, “Wahai Rasulullah saw., perintahkan kepadaku satu amal lain!” Rasulullah saw. bersabda, “Shaumlah engkau, karena shaum tidak ada yang menyamainya.” (Hadits ini diriwayatkan oleh an-Nasâi, Ibnu Huzaimah dalam kitab Shahih-nya. al-Hâkim juga menshahihkannya dan disetujui oleh adz-Dzahabi)

17. Qiyam ramadhan, terutama pada malam al-Qadr dan sepuluh malam terakhir
Dari Aisyah ra., ia berkata: "Rasulullah saw. jika telah memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau senantiasa menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya, bersunguh-sungguh dan mengencangkan kain sarungnya" (Mutafaq 'Alaih)

18. Makan sahur
Dari Anas ra., ia berkata, sesungguhnya Rasul saw, bersabda: "Sahurlah, karena sesungguhnya dalam sahur itu terdapat barokah" (Mutafaq 'Alaih)

19. Menyegerakan berbuka puasa
Dari Sahal bin Sa'id, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Manusia akan terus menerus ada dalam kebaikan selama mereka bersegara buka puasa." (Mutafaq 'Alaih)

20. Memberi makanan orang shaum untuk berbuka
Dari Zaid bin Khalid al-Jahni, ia berkata, rasul saw. bersabda: "Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang yang puasa, maka ia akan mendapatkan pahala sama seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut." (HR Ibnu Hibban dan Ibnu Huzaimah dalam kitab shahihnya, at-Tirmidzi mengatakan ini hadits hasan shahih)

21. Mengerjakan amal shalih di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah
Dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasul saw. bersabda: "Tidak ada hari-hari, di mana beramal shalih di dalamnya lebih disukai Allah dari pada hari-hari ini -yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah!, apakah termasuk (hari-hari) yang di dalam ada jihad fi sabilillah?” Rasulullah saw. bersabda, “Benar!, termasuk (hari-hari) di dalamnya ada jihad fi sabilillah. Kecuali seorang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tidak kembali dengan jiwa dan hartanya sedikit pun.” (HR Bukhari)

22. Memohon kepada Allah untuk mati syahid
Dari Sahal bin Hanif, bahwa Rasul saw. bersabda: "Barangsiapa memohon kepada Allah untuk mati syahid dengan benar, maka Allah akan menyampaikannya ke kedudukan para syuhada meski ia meninggal di tempat tidurnya." (HR Muslim)

23. Membaca surat al-Kahfi atau sepuluh ayat pertama atau sepuluh ayat terakhir
Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim dari Abû Darda, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa menghafal sepuluh ayat dari awal surat al-Kahfi, maka ia akan dijaga dari Dajjal. Dalam riwayat Muslim yang lain dikatakan: “Dari akhir surat al-Kahfi.”
Agar sorang muslim terjaga dari Dajjal pada masa kini, maka hendaknya ia membaca surat al-Kahfi semuanya pada malam dan siang hari Jum’at. Asy-Syafi’i sebagaimana dijelaskan dalam al-Umm, sangat menyukainya. Ia berkata, “Aku menyukainya karenaada dalil tentangnya.”

24. Murah hati pada saat jual beli, membayar dan menagih
Dari Jabir, bahwa Rasul saw. bersabda: "Allah akan merahmati seorang yang pemurah ketika menjual, ketika membeli, dan ketika membayar" (HR Bukhari)

25. Membaca shalawat kepada Rasulullah saw.
Dari Abdullah bin Amru, bahwa ia pernah mendengar Rasul saw. bersabda: "Barangsiapa membaca shalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan memberi rahmat sepuluh kali kepadanya karena shalawat itu." (HR Muslim)

26. Menutupi kesalahan orang yang taat
Dari Ibnu Umar dari Nabi saw., beliau bersabda: "…Barangsiapa yang menutupi kesalahan seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat" (Muataq 'Alaih)

27. Memaafkan, menahan marah dan sabar menanggung beban penderitaan
Dari Abu Hurairah bahwa rasul saw. bersabda: "Shadaqah tidak akan mengurangi harta, dan Allah tidak akan menambahkan kepada seorang hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan. Siapa pun yang tawadhu karena Allah, pasti Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim)

28. Mendamaikan permusuhan antara manusia
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma‘ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia....” (TQS. an-Nisa [4]: 114)

29. Ziarah kubur
Dari Abû Hurairah ra., ia berkata; Rasulullah saw. ziarah ke makam ibunya. Kemudian Rasul menangis dan membuat orang-orang yang ada di sekitarnya ikut menangis. Beliau lalu bersabda: “Aku meminta izin kepada Tuhanku untuk memohon ampunan baginya (Ibu Rasulullah saw.), tapi Allah tidak memberikan izin kepadaku. Dan aku meminta izin kepada Allah untuk menziarahi kuburnya, maka Allah mengizinkanku. Karena itu berziarahlah kalian ke kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan akan mati.” (HR. Muslim). Yang dimaksud “ziarahlah!” adalah ziarah kubur.

30. Kontinyu dalam beramal
Yang dimaksud amal di sini adalah amalan-amalan sunah. Amalan wajib sudah menjadi kemestian. Siapa saja yang memilih suatu ibadah sunah dari sunah-sunah yang disebutkan di atas, hendaklah ia melaksanakannya secara kontinyu walaupun sedikit. Dari Abdullah bin Amru ra, ia berkata; telah berkata kepadaku Rasulullah saw: “Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan, ia bangun di waktu malam tetapi meninggalkan shalat malam” (Mutafaq ‘alaih)


(Diolah dari “Pilar-Pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah”, Hizbut Tahrir, 2004, bab Merindukan Surga dan berlomba dalam Kebaikan, hal 190-235)

Posting Komentar untuk "Amalan-Amalan yang Membawa ke Surga"