Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Business Continuity Plan - Tips Menghadapi Badai Krisis Menuju Resesi

bisnis plan
Ada banyak teori cara menyusun Business Continuity Plan, namun karena kondisi krisis sudah terjadi, maka berikut saya sampaikan tips sederhana namun cukup efektif apabila dilakukan dengan benar.
Dalam bisnis, ada 4 perspektif utama yaitu: Finansial, Pelanggan, Proses Bisnis dan SDM (tenaga kerja). 
Idenya adalah sebagai berikut:
- Finansial (sales, profit dan cash flow) akan didapatkan dari Pelanggan yang membeli.
- Pelanggan akan membeli dari produk/jasa yang diproduksi dengan Proses Bisnis internal.
- Proses Bisnis berjalan dengan baik dan benar jika dilakukan oleh internal SDM (tenaga kerja) yang berkualitas dan berintegritas.

Penjelaskan langkah-langkah praktis yang perlu dilakukan pada masing-masing perspektif sebagai berikut.

FINANSIAL

  1. Hitung berapa total pengeluaran rutin operasional (fixed & variable cost)
  2. Hitung berapa total dana cadangan yang dimiliki
  3. Hitung berapa bulan dana cadangan cukup untuk menutupi biaya operasional, anggap jika bisnis sama sekali tidak ada pendapatan masuk (rumusnya jumlah dana cadangan dibagi biaya rutin operasional bulanan) - upayakan ada dana cadangan tersedia untuk cover 3 bulan operasional bisnis.
  4. Cek pengeluaran rutin yang bisa diminimalkan, pilah mana pengeluaran utama dan opsional
  5. Cek kewajiban pembayaran hutang rutin, jika memungkinkan ajukan relaksasi/keringanan dengan penjadwalan ulang pembayaran angsuran
  6. Cek HPP tiap produk dan pastikan pasokan bahan aman, dan apakah harganya stabil/tidak
  7. Cek stok aman, terutama yang fast moving dan minimalkan dead stock.
  8. Cek apakah ada celah mendapatkan pendapatan lainnya (peluang aliran pendapatan lain)
  9. Cek jumlah, nilai dan kondisi asset bisnis


PELANGGAN

  1. Cek pelanggan yang katagorinya adalah pelanggan loyal atau key customer yang secara teori jumlahnya 20% dari total pelanggan yg ada, namun mereka memberikan 80% pendapatan kepada bisnis (hukum pareto)
  2. Cek kebutuhan pelanggan yang saat ini mereka sangat butuhkan selain kebutuhan rutin yang selama ini kita tawarkan
  3. Cek peluang market lain yang selama ini bukan termasuk target market
  4. Identifikasi value yang pelanggan cari yang belum mereka dapatkan atau bahkan pikirkan (value creation)
  5. Sapa pelanggan dan berikan perhatian dengan edukasi yang menarik dan spesifik dengan media yang tepat.
  6. Buat paket-paket penjualan yang menarik dengan tujuan bisa meningkatkan penjualan dan cash flow lancar meskipun profit ditekan, dalam waktu terbatas (optimalkan dead stock).


PROSES BISNIS

  1. Cek high level process dari bisnis (bagan besar proses bisnis), dan pastikan proses antar divisi bisa lebih sederhana (lebih simple) tanpa mengurangi kualitas kerja.
  2. Bila memang diperlukan, ubah proses bisnis yang diperlukan untuk dilakukan semantara disaat krisis.
  3. Cek optimalisasi penggunaan SDM, minimalkan waktu idle dan jika memungkinkan bagi shift kerja bergantian tanpa mengganggu proses bisnis/produksi.
  4. Beberapa bisnis, mungkin bisa menerapkan kebijakan Work From Home, proses bisnis dibawa ke rumah, namun memang tidak semua bisnis bisa melakukan hal ini.
  5. Cek strategi Digital Marketing yg tepat untuk mempertahankan brand dan marketing tetap berjalan dengan minimal cost (biaya).
  6. Cek peluang kerjasama berupa coopetition dan collaboration dengan pihak lain, dengan prinsip saling memberikan benefit.


SDM (Tenaga Kerja)

  1. Berikan edukasi tentang pencegahan penularan virus covid-19 secara berkala, sehingga menghindari kecemasan yang menimbulkan ketakutan dan memicu kepanikan.
  2. Cek komposisi SDM, karyawan tetap dan harian/magang sesuai dengan kebutuhan.
  3. Jika kondisi semakin memburuk, maka opsi merumahkan karyawan menjadi salah satu solusi.
  4. Timbulkan sense of crisis pada karyawan dengan menyampaikan informasi/kondisi perusahaan apa adanya.
  5. Berikan penjelasan strategi penyelamatan bisnis dengan tahapan yang jelas, sehingga mendapatkan dukungan dari seluruh tim (cohesiveness).
  6. Perkuat keimanan dan keyakinan pada diri masing-masing karyawan dengan semakin semangat bertaqorub serta saling mendoakan.
  7. Untuk bisnis yang masih dikerjakan sendiri (self employed) maka ini saatnya Anda belajar untuk bisa bertahan dengan menguji diri sendiri, cari dan dekati sesama pelaku bisnis untuk saling menguatkan, serta selaraskan pikiran, perasaan dan perbuatan.


Pelajari langkah-langkah praktis dalam uraian diatas dan sesuaikan dengan kebutuhan pada bisnis masing-masing. Prioritaskan langkah yang strategis dan mampu menimbulkan dampak positif bagi bisnis. Tidak semua langkah harus dilakukan, dan mungkin ada langkah tambahan yang perlu dilakukan.

Sekali lagi, tujuan utama dari Business Continuity Plan atau Rencana Kelangsungan Bisnis adalah menyelamatkan bisnis dalam kondisi krisis, maka memang ada yang perlu dikorbankan jika memang harus dilakukan.

Demikian beberapa tips praktis yang bisa kita dilakukan dalam upaya mempertahankan bisnis disaat krisis menuju resesi.

Semoga manfaat dan tetap semangat dalam wilayah ikhtiar yang kita kuasai. Semua peristiwa akan ada hikmahnya, dan selalu ada peluang pada setiap kesulitan, dan hikmah terbesarnya Insya Allah ini klimaks rubuhnya sistem kapitalis, dan peluang besar bangkitnya sistem Ekonomi Islam.

Target dari semua tipe ini :
“Bagaimana kita terpapar krisis paling belakangan, dan saat kondisi membaik, bangkit duluan”

Tetap semangat, waspada, jaga kesehatan, dan selalu bersyukur [Oleh: Yuliansyah]

Posting Komentar untuk "Business Continuity Plan - Tips Menghadapi Badai Krisis Menuju Resesi"